Mengutip Ucapan Sahabat Saya #1

Disaat kami sedang tinggi dan obrolan mulai ngalor ngidul, tetapi ini yang tertanam di otak saya dari sekian kata yang keluar.

"Nggawe acara sek gede kui gampang,tapi nggawe acara sek berkesan kui sek angel" (Bikin acara yang besar itu gampang,bikin acara yang berkesan itulah yang susah) 

Nikolas Setiaji. Sahabat di saat tinggi dan bertukar kata menjadi lunak.


Dan saya pun mengamini hal ini.

9 Mei 2013 Leave a comment

Super sekali dirimu di otakku. Hari ini aku melamun, dan terjatuh memikirkanmu. Tetesan darah yang keluar pun kalah oleh dirimu.

26 April 2013 Leave a comment

Bidadari Tak Bersayap


Hei! Selamat malam. Mungkin ketika bidadari membaca rangkaian kata ini, engkau sudah bertumbuh dewasa.
Sebenarnya memang ada yang seharusnya dituliskan, sebelum bulan purnama kembali malu dan menutup diri, dan sebelum tembakau ini terhisap habis. Semalam itu, kususuri hati jauh di dalam dadaku, apakah makna hadirmu bidadari di kehidupanku, saat aku sadari sampai detik ini bayangmu pun tak lagi bisa menemaniku, saat tak ada lagi tutur manis keluar dari bibir mungilmu. Engkau yang dianugerahi Tuhan keindahan paras dan sukmawi mampu melebur di otakku dan  tak bisa kuhapus.
Kubiarkan dirimu bermain dalam setiap peluh yang keluar dan tetes air mata yang mengalir setiap memikirkan dirimu. Dan di suatu pagi, hari ini, aku sadari engkau masih tak lelah menapaki setiap urat di relung otakku.
Ijinkan kali ini sejenak aku menghetikan pelarianmu, wahai bidadari, pinjamkan daun telingamu dan dengarkan  bisikan lirihku sehingga angin pun tak mampu mencuri dengar setiap frasa yang aku sampaikan.
Saat bayangmu tertangkap jelas ketika aku membuka mata, saat lirih suaramu mengobati laraku, dan saat tawamu selalu terdengar  ketika aku memulai pagi.
Kini, engkau mulai beranjak dewasa, dan aku semakin menyadari engkau hanya di pikiranku, bukan lagi dalam dekapan hangat bersamaku. Hingga pernah tersadar olehku, apapun yang mampu mendekatkanku dengan jarakmu, setiap inci sesuatu yang mampu menjadikanku lenteramu, ingin kulakukan hingga kau sadari aku kembali hadir lagi, tetapi sayang itu tidak mungkin.
Bidadari, adalah sebuah rekam memori yang membekas tentang perjalanan kita, saat banyak pilu yang dirasa ketimbang suka, tetapi kita menikmatinya, saat itulah kurasa kau mampu memberikan makna kehidupan bagiku.
Aku harus bangun, aku harus tersadar malam ini, engkau tak lagi disini, tetapi doaku selalu menyertaimu, saat pagi dan embun bersatu, saat malam dan rembulan bertemu, disetiap detik itu kalimat magisku aku kirim padamu.
Semoga hari ini, esok dan seterusnya engkau akan merasakan kebahagiaan walau tanpa diriku. Jangan pernah berfikir hari ini aku akan mendapat yang lebih baik darimu bidadari, tetapi bayangkan engkau mampu terbang tinggi layaknya bidadari dan tidak lagi berlari di setiap sudut otakku.

Terimakasih atas apa yang telah kau berikan selama ini, atas perjuangan turun dari khayangan dan menggapai lelaki ini. Bukan waktu singkat yang kita jalani, semoga kau bahagia di umur 20 ini.
Memori bukan selembar kertas putih yang ketika dibakar menjadi abu dan lenyap terbawa angin. Tak semudah itu engkau minta aku menghapuskannya.
26 April 2013. Selamat ulang tahun bidadari tanpa sayap. 20 tahun dan semakin bertumbuh.

Surat kecil untukmu. SCB.





Leave a comment

« Postingan Lama Postingan Lebih Baru »
Diberdayakan oleh Blogger.