Hei!
Selamat malam. Mungkin ketika bidadari membaca rangkaian kata ini, engkau sudah
bertumbuh dewasa.
Sebenarnya
memang ada yang seharusnya dituliskan, sebelum bulan purnama kembali malu dan
menutup diri, dan sebelum tembakau ini terhisap habis. Semalam itu, kususuri
hati jauh di dalam dadaku, apakah makna hadirmu bidadari di kehidupanku, saat
aku sadari sampai detik ini bayangmu pun tak lagi bisa menemaniku, saat tak ada
lagi tutur manis keluar dari bibir mungilmu. Engkau yang dianugerahi Tuhan
keindahan paras dan sukmawi mampu melebur di otakku dan tak bisa kuhapus.
Kubiarkan
dirimu bermain dalam setiap peluh yang keluar dan tetes air mata yang mengalir
setiap memikirkan dirimu. Dan di suatu pagi, hari ini, aku sadari engkau masih
tak lelah menapaki setiap urat di relung otakku.
Ijinkan
kali ini sejenak aku menghetikan pelarianmu, wahai bidadari, pinjamkan daun
telingamu dan dengarkan bisikan lirihku
sehingga angin pun tak mampu mencuri dengar setiap frasa yang aku sampaikan.
Saat
bayangmu tertangkap jelas ketika aku membuka mata, saat lirih suaramu mengobati
laraku, dan saat tawamu selalu terdengar
ketika aku memulai pagi.
Kini,
engkau mulai beranjak dewasa, dan aku semakin menyadari engkau hanya di
pikiranku, bukan lagi dalam dekapan hangat bersamaku. Hingga pernah tersadar
olehku, apapun yang mampu mendekatkanku dengan jarakmu, setiap inci sesuatu
yang mampu menjadikanku lenteramu, ingin kulakukan hingga kau sadari aku
kembali hadir lagi, tetapi sayang itu tidak mungkin.
Bidadari,
adalah sebuah rekam memori yang membekas tentang perjalanan kita, saat banyak
pilu yang dirasa ketimbang suka, tetapi kita menikmatinya, saat itulah kurasa kau
mampu memberikan makna kehidupan bagiku.
Aku
harus bangun, aku harus tersadar malam ini, engkau tak lagi disini, tetapi
doaku selalu menyertaimu, saat pagi dan embun bersatu, saat malam dan rembulan
bertemu, disetiap detik itu kalimat magisku aku kirim padamu.
Semoga
hari ini, esok dan seterusnya engkau akan merasakan kebahagiaan walau tanpa
diriku. Jangan pernah berfikir hari ini aku akan mendapat yang lebih baik darimu
bidadari, tetapi bayangkan engkau mampu terbang tinggi layaknya bidadari dan
tidak lagi berlari di setiap sudut otakku.
Terimakasih
atas apa yang telah kau berikan selama ini, atas perjuangan turun dari
khayangan dan menggapai lelaki ini. Bukan waktu singkat yang kita jalani,
semoga kau bahagia di umur 20 ini.
Memori
bukan selembar kertas putih yang ketika dibakar menjadi abu dan lenyap terbawa
angin. Tak semudah itu engkau minta aku menghapuskannya.
26
April 2013. Selamat ulang tahun bidadari tanpa sayap. 20 tahun dan semakin
bertumbuh.
Surat
kecil untukmu. SCB.