Jangan dipaksa.
Ini yang ada di pikiranku. Mencoba
menghindar untuk sesuatu yang tidak bisa aku hindari? Nampaknya aku bodoh dan
mau dibodohi?
Mudah, memang mudah untuk dirimu menjadi
bersinar. Mudah, memang mudah untukmu diperhatikan banyak orang. Tapi, mudahkah
bagimu untuk mengerti perasaan satu persatu mereka yang memperhatikanmu?
Pernahkah terpikir olehmu, "ah,
kasian kamu, kamu mau apa?" atau "ah kamu yang disana, terimakasih
sudah selalu rajin mengingatkanku makan" walaupun saat itu kamu sedang
dalam posisi sama sekali tidak bisa menyentuh makanan karena kesibukanmu.
Ya, aku yakin pasti pernah, dan setiap
kamu melakukan kesalahanmu dengan rela mereka akan menjagamu, menggiring opini
bahwa kamu tidak bersalah, menjadi yang paling depan untuk melakukan perlawanan
terhadap mereka yang tidak suka akan tingkah lakumu.
Lalu? Ya, kamu tinggal bersantai, berleha
leha seolah tak ada yang terjadi dan bebas melakukan kesalahan lagi.
Kesalahan lagi?
Kamu gila.
Mereka juga manusia, mereka juga butuh
kamu mengerti, tak hanya sekedar pikiran khawatirmu, atau tulisan "aku
sayang kalian"
Apakah harus dibuktikan dengan sesuatu
yang kamu berikan kepada mereka?
Tidak.
Karena apa?
Mereka tahu mereka dibohongi, lalu mengapa
masih bertahan?
dan kamu melakukan kesalahanmu lagi.
Kesalahan? memang yang kamu lakukan salah?
Salah benar, aku masih rela kamu bohongi.
Tenang saja, latihan yang keras, aku
menunggumu.
Berubah.